Minggu, 04 Maret 2018

Elek Yo Band Sampai Ekskul Musik : Asyik !

Oleh : Bebe Haryanto
Pengelola blog ESemA
Email : indolocavore (at) gmail.com


“Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya
Asyik

Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento Bento Bento
Asyik”

Lagu “Bento” dari Iwan Fals ini menjadi penutup yang sempurna ketika grup musik istimewa Elek Yo Band ini tampil dalam perhelatan musik BNI Java Jazz 2018 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018). Kata “Asyik” bergemuruh ikut dinyanyikan oleh semua pengunjung dengan bergembira. 

Anda tahu siapa saja personil grup musik biang heboh saat ini tersebut  ?

Pemain Musik Istimewa. Menkeu Sri Mulyani (kiri), Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki (kedua kiri), Menaker Hanif Dhakiri (kedua kanan), dan Menlu Retno Marsudi beraksi bersama Elek Yo Band dalam Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 2 Maret 2018.
Band ini membawakan lagu berjudul Dia, Juwita Malam, Ku Tak Bisa dan Bento. ANTARA, Sumber foto : Tempo.co

Di acara tersebut seperti dilansir Detik.com Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki memperkenalkan para personil Elek Yo Band. Meskipun hampir semua penonton sudah mengenal mereka. "Pertama,  Ibu Retno pekerjaan sampingannya Menteri Luar Negeri. Kedua, Ibu Sri Mulyani yang mundur dari World Bank untuk gabung dalam Elek Yo Band,  pekerjaan sampingan Menteri Keuangan. Ketiga,  Hanif pekerjaan sampingan Menaker. Lalu Pak Budi Menteri Perhubungan, Pak Triawan Kepala Bekraf, Pak Agus Marsudi suami Ibu Retno. Terakhir ini tukang gali tol Pak Basuki," tuturnya disambut tawa para penonton.

Beberapa saat lalu Presiden Joko Widodo yang dikenal menyukai grup metal Metallica, memberikan pendapat tentang para menterinya yang bermain musik itu. Katanya, "Saya mengapresiasi Elek Yo Band, jelek ya biar. Saya kira itu juga menunjukkan kekompakan kita semua dalam bekerja," kata Jokowi saat membuka rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 3 Januari 2018.

Ekskul musik. Kekompakan merupakan salah satu tuntutan, hikmah  sekaligus keterampilan sosial yang hadir dan terasah bila kita bermain musik.  Tanpa kerja tim yang baik maka pagelaran musik sehebat apa pun individu pemainnya, akan menjadi suguhan  seni yang rusak dan tidak menarik. Merujuk hal positif itu, di pelbagai sekolah menengah atas di manca negara menganjurkan muridnya yang berbakat untuk menerjuni kegiatan bermusik-ria sebagai pilihan ekskulnya.

Situs Varsity Tutors menegaskan bahwa belajar dan bermain musik memungkinkan siswa berkesempatan mempelajari keterampilan baru. Belajar bermain musik adalah tantangan yang memungkinkan siswa melatih otak mereka dengan cara baru. Sementara beberapa orang mungkin merasa aktivitas itu sebagai beban lain untuk dipelajari di antara beban pekerjaan rumah yang sudah membuat siswa sibuk, bermain musik sebenarnya menjadi sarana bantu menenangkan otak,  memberi siswa untuk beristirahat secara rutin dari pekerjaan sekolahnya, tetapi sekaligus  tetap menjaga pikirannya tetap bekerja.

Banyak orang menemukan pembelajaran, bermain, dan mendengarkan musik  untuk menjadi terapi. Sehingga keterlibatan mereka bermusik-ria  yang secara teratur  itu dapat memberi siswa kestabilitan emosional yang hebat pula. Mereka dapat memilih yang disukainya, dari bermain orkestra, paduan suara atau pun marching band sekolah mereka.

Mampu Atur Prioritas. Seringkali pada awalnya siswa dihantui ketakutan kegiatan ekstrakurikuler yang memakan waktu itu akan menambah beban kerja mereka dan meningkatkan tingkat stres. Namun hasilnya  justru sebaliknya. Kenyataannya, sebagian besar siswa akhirnya mampu belajar  memilih prioritas  secara lebih baik ketika mereka memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sangat menuntut dalam jadwal hidup mereka.

Agar berhasil ekstrakurikulernya dalam bermain musik, disarankan agar siswa  benar-benar meluangkan waktu untuk menyelidiki dan membuat keputusan akhir tentang instrumen apa yang akan Anda mainkan.  Karena dirinya diharapkan menginvestasikan waktu secara serius dalam proses pembelajarannya. Jika dirinya cocok dan beruntung, hal itu bisa menjadi gairah baru bagi yang bersangkutan.

Kemungkinan kuat munculnya gairah baru tersebut merupakan alasan lain untuk mempertimbangkan musik sebagai ekstrakurikuler. Selain menjalankan aktivitas secara keseluruhan, siswa tersebut akan menemukan tanggung jawab individu baru yang dapat meningkatkan keterlibatannya secara signifikan dan memberinya hobi pribadi untuk dinikmati. Siswa yang berinvestasi dalam ide semacam itu biasanya akan lebih terdorong untuk mewujudkan pemikiran kreatifnya dan sikap kritisnya di sekolah setiap harinya dan  menerapkannya lebih sering ke kelas mereka.

Jangan pernah meremehkan kekuatan memiliki sesuatu yang mampu menjadi pemicu  semangat dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pengalaman siswa dalam sehari-harinya secara positif, yang dalam hal ini pengalaman pendidikan. Bergabung dengan ansambel musik akan menciptakan zona nyaman bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan membiarkannya berkembang di tengah-tengah rekan mereka memiliki tujuan yang persis sama.

Gairah Cinta Terus Menyala. Seperti ditunjukkan dalam grup musik Elek Yo Band yang beranggotakan menteri dan pejabat dari beragam kementerian dan lembaga negara, maka acara bermusik seperti latihan ekstra sampai saat pentas,  akan memberikan kepada siswa insentif kegairahan yang terus menyala. 

Hal positif ini akan terus terjaga sehingga saat mereka lulus para  siswa itu akan memiliki banyak alasan untuk tetap cerah dan tertarik kepada dunia akademis mereka.  

Bahkan berinteraksi sebagai anggota tim yang memainkan musik dalam kegiatan ekstrakurikuler di masa sekolah, manfaatnya sampai mengalir lestari saat belasan tahun ketika mereka sudah tidak menjadi siswa lagi. Misalnya seperti ditunjukkan oleh Korps Putri Tarakanita, yaitu kelompok marching band sekolah homogen SMA Tarakanita 1 Jakarta. 

Tercatat betapa para alumninya sampai membentuk organisasi yang bernama puitis, Iliora, yang terus lestari, terus berkreasi yang bermanfaat bagi masyarakat seperti mendonorkan darah, sekaligus  menjaga keakraban yang bisa disebut kental, fanatik dan penuh cinta antarmereka.

Jadi bisa disimpulkan : Elek Yo Band, Marching Band, Ekskul Musik ?

Asyiiik !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar